Kisah Sukses Ridwan Guru Honorer Menjadi Juragan Rumah Makan Padang

    Kisah Sukses Ridwan Guru Honorer Menjadi Juragan Rumah Makan Padang
    Pendiri RM Restu Bunda Drs Ridwan Saat berada di Bohlam kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

    BOGOR-Himpitan ekonomi terkadang memaksa orang keluar dari kampung asalnya untuk mencari kehidupan yang lebih baik.  Banyak orang desa merantau ke kota besar, sekadar untuk mengais sejuput rejeki.

    Tak sedikit pula perantau yang menuai cerita sukses di tempat perantauan. Salah satunya adalah Ridwan.Pria kelahiran Barung Barung balantai pesisir Selatan, 54 tahun yang lalu ini, merasakan bagaimana susahnya hidup di perantauan hingga menuai kesuksesan seperti yang dialaminya sekarang ini.

    Kini Ridwan dikenal sebagai bos dari Tiga rumah makan padang di Cigombong Bogor dan Sekitarnya, dengan omzet per hari sekitar Rp 9 juta. Dengan prestasinya itu, Kini Ridwan Sudah Memiliki Ekonomi yg Matang, Suda Mempunyai Rumah di tiga Lokasih yang berbeda, Sudah Ada Mobil Rush, bahkan di Tahun Sekarang Sudah Bisa Mewisuda Anak Pertamanya ke Jenjang Serjana Muda.

    Keluarga Ridwan di Barung Barung Malantai merupakan keluarga petani. Tak seperti kakak dan adiknya, anak ketiga dari Empat bersaudara ini sewaktu muda sudah memutuskan untuk keluar dari desanya Menempuh pendididak Agama Islam di Universitas IAIAN IMAM BONJOL Padang.Setelah lulus dari Bangku kulia di Tahun 1992 Drs, Ridwan memutuskan merantau ke Jakarta, usia Ridwan baru25 tahun. "Kebetulan ada Abang yang mengajak, saya antusias saja. Untuk modal ke Jakarta saya cari uang pinjaman dari Adek, ” kenangnya.

    Berbekal uang Pinjaman dari adek di pakai untuk beli tiket, sementara sisanya buat bertahan hidup di Jakarta, ” tuturnya.

    Sesampainya di Jakarta, kenyataan yang dihadapinya berbeda dengan yang ada di angan-angan Ridwan. “Saya sempat  berpindah pindah pekerjaan  Membantu Kakak berdagang kaki lima, Berjualan  Sembako di Cipanas, setelah tahun ajaran baru saya di tawarkan Mengajar di  yayasan Darul Amzor Cicurug Sukabumi, ” kenangnya.

    kakak yg menjadi penghubung untuk terjun ke dunia pendididkan. “karna Cinta ke dunia pendidikan Serta mencari Amal Jahiriah, Berkah Menjadi Guru Onorel di Bawa enjoy Aja. saya dapat kerjaan sebagai Guru Onorel dg Gaji 15.000 sebulan, ” tuturnya.Untungnya, Sambil mengajar bisa buka usaha Sembako di Ciutara.Tak hanya itu, selang beberapa bulan Ridwan bertemu tambatan hatinya, Sumarni, yang juga berasal dari daera yang Sama, mereka memutuskan menikah pada tahun 1997 di barung Barung balantai.Dewi fortuna belum berpihak ke Ridwan, Pernikahan  Mulai di uji dengan Kemunduran ekonomi, Mereka di Suruh pindah dengan Cara Tegas oleh Pemilik kontrakan"kalau Saudar masih beta tingal di sini silakan bayar kontraka tapi kalau sudah tidak beta silakan angkat kaki dari sini"pernyataan dari yang punya  Kontrakan, tutur Ridwan.Tak patah arang, Kata kata yang keluar dari pemilik kontrakan membuat Semangkin termotivasi, Keinginan untuk mengubah nasib mendorong  Ridwan dan istrinya kembali bangkit. Dengan modal pinjaman, Ridwan mengawali kebangkitannya dengan mengakuisisi usaha Rumah makan Padang milik sang teman.

    Setelah pulang kampung ke Barung Barung balantai, pesisir selatan, Sumatra barat.kesempatan untuk mengubah nasib itu akhirnya datang juga.

    Waktu itu, Indonesia sedang mengalami krisis moneter. Salah satu teman Ridwan, yang berjualan Nasi Padang di kawasan Parapatan Bohlam, tidak terurus. Sang teman lalu menawarkan Kios, Italase peralatan Memasak, bangku buat duduk pembeli, serta semua piring dan sendok kepada Ridwan.

    Semuanya dihargai Rp 8.000.000.Ridwan langsung menyambar kesempatan ini. Karena tabungannya hanya Rp 3.000.000, ia lalu berutang. Setelah proses akuisisi selesai, muncul persoalan berikutnya: ia tak mempunyai modal untuk memulai Usaha rumah makan yang baru di Kelolanya.

    Ridwan, tak kehilangan akal. Berbekal modal dua buah Italase bekas usaha Sembako di jual untuk modal pulang ke kampung, Selama di kampung Ridwan Berusaha meminjam Modal ke Saudara, Serta minta restu dan doa keluarga, khusus dari ibunda Zainab, Ridwan bersimpuh dan menangis dipelukan bundanya mohon doa dari bunda utk kesuksesan anaknya, sebelum balik ke rantau Ridwan ziarah ke kuburan ayahnya Husin yg meninngal di waktu Ridwan berumur Lima tahun.sedangkan ditempat terpisah Sang istri Nyambi berjualan nasi Padang menjalani rutinitas.

    Dari duit inilah mereka mulai Membuka Usaha Rumah makan Padang yang di beri nama Restu Bunda berlokasi di Parapatan Bohlam Cigombong  kabupaten bogor. “Saya sampai ingat harinya. Tanggal, bulan, tahun, ” ujar bapak tiga anak ini penuh haru.

    Ternyata, dagangan Ridwan laku keras. Bumbu masakan  buatan Sumarni benar-benar cocok dengan selera para pekerja di sekitar Cigombong.mereka mulai menambah menu masakan padang. “Mulanya hanya  sepotong-sepotong, lama-lama banyak juga, ” ujar Ridwan Dengan tambahan nasi gulai dan nasi padang, omzet Ridwan naik jadi Rp 2.000.000 per hari. Keadaan ini berlangsung sampai setahun kemudian.

    Namun, malang bagi Ridwan, pada 2009 Toko yang di Kontrak untuk berjualan harus di jual Sama yang punya toko, Akibat kejadian itu, Ridwan dan istri pun harus rela pindah berjualan keseberang Jalan depan bidan Nunung. Meski begitu, justru sejak itulah usahanya terus meningkat. Sebab, Rumah yang di Kontrak buat Usaha Rumah makan Padang Menjadi Miliknya, Ridwan membeli dari bidan Nunung Seharga 200.000.0000, berkah Akibatnya, omzet penjualannya meningkat menjadi sekitar Rp 3 juta per hari. Dengan modal tersebut, Ridwan mengembangkan rumah makannya hingga menjadi tiga cabang. dua berada di Cigombong bogor, Satu cabang lain ada di kawasan Cikareteg.”Untuk mengelola rumah-rumah makan itu, saya mendidik dulu para keponakan. Karena saya tidak mau peristiwa kebangkrutan tahun 2005 terulang, ” ujarnya.

    Ridwan mendatangkan seluruh karyawannya dari Barung Barung Malantai. Dengan demikian, Ridwan merasa sudah memberikan kontribusi untuk mengangkat keluarganya yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. “Lucu juga, ya, dagangnya masakan padang, tapi  yang Jualanya Guru Pendidikan Agama, ” ujar bapak tiga anak ini sembari terkekeh.

    Sukses Ridwan menginspirasi sang Saudara Sanak Famili untuk mandiri berwiraswasta, dengan berdirinya kios Rumah Makan Padang Sebanyak 24 Cabang yg  berada di berbagai tempat terpisah daerah bogor dan Cicurug Sukabumi, Kelola di Bawa Arahan Ridwan.Guru honorer ini masih memiliki impian yang belum tercapai, yakni mempunyai rumah makan padang besar setara rumah makan Sederhana yang khusus melayani kelas menengah atas di kelolah Anak Sulungnya. “Saya Sedang mencari lahannya, ” ujarnya.

    Pesan dari Ridwan Untuk yang Masih berjuang di Rantau"Engak ada yang engak Mungkin kalau kita mau berjuang untuk merubah nasib, pasti Ada jalan dan ketidak mungkinan itu kita sendiri yang akan membuat jalan bukan orang lain.jangan hitung beberapa kali gagal tapi hitung berapa kali kita akan bangkit.Orang yang sukses sekarang pasti telah menjalani proses yang berdara darah, kalau sudah Sampai pada titik yang datar akan mudah untuk di lewati, cuman sekarang banyak anak mudah yang tidak mau mengikuti proses susah.yakinlah dibalik susah ada kemudahan, dibalik tangis ada tawa, dibalik ketidak berdayan ada kekuatan, semua Allah menciptakan ada dua kita harus menyakini itu pasti terjadi, masih yang berjuang jangan sampai kibarkan bendera putih, apalagi pulang kampung dengan keadaan menyerah.berlomba lomba dalam kebaikan, kalau anda sukses jangan lupa untuk membantu orang yang minta tolong, karna Semangkin banyak kita menolong orang Allah akan mempermudah langkah kita, kata kuncinya Semangkin banyak kita menolong orang Semangkin banyak Allah menolong kita, pernyatan ini telah di buktikan sendiri, "ujar Ridwan.

    Dari kisah ini bisa kita mengambil Manfaat untuk Penyemangat dalam keseharian menjalani rutinitas kehidupan, dibalik kesuksesan seseorang lelaki ada dua perempuan yg punya andil besar dan memberi motivasi yaitu ibu yg melahirkan dan isteri yg mendampingi dikala susah dan senang.(Imbris Ghandi)

    Imbris Ghandi

    Imbris Ghandi

    Artikel Sebelumnya

    Tim Pemburu Pelanggaran PPKM Kota Bogor...

    Artikel Berikutnya

    Mencetak Ratusan Pengusaha UKM Bermental...

    Berita terkait